Thursday, May 15, 2008

First Post

assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh


teman2 ne aq buat blog hanya untuk mengingatkan teman2 klo hidup kita disni cuma sekali saja n akhirat lah tempat kita yg sesungguhnya. jangan pernah anda lupa akan kematian karena hanya dengan mengingat nya kita dapat kembali kejalan ALAH,.,.ingatlah!!Ajal, jodoh, rezeki dan titik akhir yang menjadi penentu bahagia atau sengsara menjadi persoalan yang tidak mungkin terjawab. Saat menyambut hari bahagia setiap hari, eloklah kita meneliti arah garis nasib masa depan. Mampukah kita mengubah nasib dan bukan berserah kepada nasib?semua yg ada di dunia ini hanya titipan dari ALLAH untuk kita jaga dengan sebaiknya.anak,ibu,ayah,teman,guru,dan semua orang yg kita sayangi tidak akan dapat membantu kita jikalau kita menghadapi sakaratul maut.jangan lah teman2 menyesal ketika saat akhir kita menghadapi kematian,tapi alangkah baiknya teman2 mulai sekarang mengingat hal itu.karena saya yakin bahwa kiamat,kematian akan datang menjemput setiap makhluk yg bernyawa tanpa memandang status,pangkat,umur,jenis kelamin atau apapun.semua akan kita hadapi dan hanya dengan kembali kejalan-NYA lah kita dapat melewati semua itu dengan ikhlas,sabar dan tabah.

Rasulullah SAW mengingatkan kita supaya sentiasa gerun memikirkan misteri takdir manusia menerusi sabdanya yang bermaksud:

“Sesungguhnya seseorang terkumpul kejadiannya dalam perut ibu selama 40 hari berupa mani, kemudian 40 hari berupa darah, kemudian berupa daging seperti itu juga. Lalu diutus malaikat meniup roh di dalamnya dan diperintahkan mencatat empat perkara iaitu; rezeki, ajal, amal perbuatan dan nasib sial atau untungnya. Demi Allah (SWT) yang tiada Tuhan selain-Nya, sesungguhnya seseorang itu ada kalanya melakukan perbuatan ahli syurga sehingga jarak antara dia dan syurga selangkah saja. Maka sesungguhnya telah tertulis dalam Kitab dan dia berubah melakukan perbuatan ahli neraka sehingga masuk ke dalamnya. Dan seseorang yang melakukan perbuatan ahli neraka sehingga tidak jauh jarak antara dirinya dan neraka melainkan selangkah saja, maka tertulis dalam catatan Kitab dia melakukan amal ahli syurga dan masuk ke dalamnya.” (Hadis riwayat al-Bukhari dan Muslim)

"puisi"

Hatiku bergetar
Bila nama-Mu disebut, dialun
Alangkah sayunya hati
Alangkah pilunya hati
Kenangan dosa-dosaku yg menggunung

Engkau bisa saja menghukumku
Tapi Engkau hulurkan rahmat-Mu
Menggerakkan aku mencari taubat-Mu

Ya Allah (SWT) Engkau Tuhanku
Tiada Tuhan melainkan Engkau
Engkau cinta Agungku
Nabi Muhammad pesuruh-Mu

Ya Allah (SWT) Engkau sumber bahagia
Engkaulah sumber keselamatan
Ya Allah (SWT) Engkau sumber keamanan
Engkaulah segalanya

Ya Allah (SWT) Engkaulah pelindungku
Engkaulah sumber rezekiku
Di waktu sakit Kau sembuhkan
Di waktu lapar Kau beri makan

Ya Allah (SWT) Engkau Cinta Agungku
Cintaku haraplah dibalas
Ya Allah (SWT) Engkau Cinta Agungku
Janganlah cintaku tidak dibalas

Jangan biarkan ku tanpa pimpinan
Pimpinlah aku ke jalan yang benar
Kepada Engkaulah harapanku
Janganlah hampakan perasaanku

Jangan Engkau tinggalkan aku
Walau sesaat, atau waktu yang lebih singkat dari itu…


"Aku milik Tuhan"

Bagaimana belas kasih ku kan pudar,
Sedang amanah itu azimat hidupku
Dan tiada kehidupan tanpa roh iman & takwa
Hilang syurga, tanpa keinsafanmu.

Diriku terpagar syari’at Tuhan, selamanya…

Aku milik Tuhanku
Jangan kau perbuat sesuka hatimu


"tafakur"

Di keheningan malam
Tafakkur dikesyahduan
Merindui janjiMu Tuhan
Bantuan di perjuangan…

Ku titiskan air mata
Taubat segala dosa
Moga terangkat penghijab kalbu
Antara Kau dan aku…

Ya Allah (SWT) ya Tuhanku …
Kusujud pada kudratMu
Ku serahkan jiwa ragaku
Pada takdir iradatMu…

Pimpinlah daku dalam redhaMu
Kasihi daku dalam rahmatMu
Hanya padaMu aku mengadu…

Ya Allah (SWT) ya Tuhanku..

كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ الْمَوْتِ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَمَن زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ وَما الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلاَّ مَتَاعُ الْغُرُورِ

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari Neraka dan dimasukkan ke dalam Surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdaya.” (QS. Āli `Īmrān [3]: 185.)

Kematian adalah langkah awal dari perjalanan agung yang memisahkan suami dari istrinya, orang tua dari anaknya, kekasih dari yang dicintainya dan saudagar dari kekayaannya. Perjalanan yang bermuara kepada keabadian; kenikmatan Surga atau kesengsaraan Neraka. Kematian merupakan hal yang diyakini namun sering kali sengaja dilupakan atau terlupakan; perkara yang diketahui akan tetapi begitu banyak diabaikan. Karena itulah, Nabi—shallā’Llāhu `alaihi wa sallam—mengingatkan,

أَكْثِرُوْا ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ - يَعْنِي الْمَوْت

Perbanyaklah mengingat pemutus segala kelezatan (yakni kematian).” [Riwayat at-Tirmidzi IV/553/2307, Ibn Mājah II/1422/4258, dan lain-lain.]

Terkadang seseorang menyadari tengah jauh dari-Nya, sehingga terpuruk dalam kehampaan jiwa yang demikian menyakitkan, meskipun secara zahir dikelilingi oleh kenikmatan duniawi. Ia ingin keluar dari kondisi tersebut, namun ia bingung untuk mencari penawar yang praktis dan tepat. Mengingat kematian adalah kunci dari obat rohani yang sangat efisien dan ampuh. Apapun bentuk kesenangan yang melenakan dan menjauhkan dari-Nya, baik berupa harta, wanita, jabatan, anak-anak dan lain sebagainya, seluruhnya akan terputus oleh kematian.

Salah satu penyebab utama kerusakan kalbu yang menimpa banyak orang sehingga mereka terjerumus ke dalam kubangan dosa dan maksiat adalah karena jauhnya mereka dari mengingat dan menghayati kematian yang menanti di depan mereka. Karena itu Rabī` Ibn Abī Rāsyid berkata,

لَوْ فَارَقَ ذِكْرَ الْمَوْتِ قَلْبِيْ سَاعَةً لَخَشِيْتُ أَنْ يَفْسدَ عَلَيَّ قَلْبِيْ

“Sekiranya kalbuku terpisah sesaat saja dari mengingat kematian, maka aku benar-benar khawatir kalbuku menjadi rusak.”

Tidak cukupkah kematian sebagai nasehat? Bayangkanlah ketika datangnya kematian dengan sekaratnya, alam kubur dengan kesunyian dan kegelapannya, hari kebangkitan dengan detail perhitungannya, serta Neraka dengan siksanya yang kekal atau Surga dengan kenikmatannya nan abadi.

Kita masih saja terperdaya oleh kelezatan dunia yang fana. Saat kematian membawa kita ke kubur, adakah kenikmatan dunia yang masih terasa? Semuanya musnah tak berbekas. Mana rumah yang megah, pakaian yang indah, wajah yang rupawan, tubuh yang bagus, istri yang jelita, kekasih yang dicintai, anak yang dibanggakan, jabatan yang tinggi dan kedudukan yang terhormat? Kita terbenam dalam tanah. Di atas, bawah, kanan dan kiri kita hanyalah tanah. Tiada kawan kecuali kegelapan yang sangat pekat, kesempitan dan serangga yang menggerogoti daging kita. Kita benar-benar mengharapkan kumpulan amal shalih yang mendampingi dan membantu kita, namun sayangnya harapan dan penyesalan tidak lagi berguna.

Kita menganggap kematian itu berada pada posisi yang sangat jauh dari kita, padahal ia begitu dekatnya. Waktu berlalu bagaikan kedipan mata. Masa kecil dan remaja bertahun-tahun yang lalu hanyalah bagai hari kemarin, dan tanpa terasa kita telah berada di hari ini. Begitu pula yang akan terjadi dengan esok hari. Sampai kemudian kematian tiba-tiba datang menjemput kita untuk mengarungi sebuah perjalanan yang sangat penjang dan berat, sementara kita belum memiliki bekal untuk itu, karena kesengajaan dan kelalaian kita.

Semoga ada manfaatnya.

Wasslamau'alaikum warahmatullah wabarakatuh,.,.,